Reaksi dengan oksigen (reaksi pembakaran)
Semua alkana dapat bereaksi dengan oksigen pada reaksi pembakaran, meskipun pada alkana-alkana suku tinggi reaksi akan semakin sulit untuk dilakukan seiring dengan jumlah atom karbon yang bertambah. Rumus umum pembakaran adalah:- CnH2n+2 + (1.5n+0.5)O2 → (n+1)H2O + nCO2
Contoh reaksi, metana:
- 2CH4 + 3O2 → 2CO + 4H2O
- CH4 + 1.5O2 → CO + 2H2O
Reaksi dengan halogen
Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom sehingga disebut juga klorinasi dan brominasi. Halongen lain, fluor bereaksi secara eksplosif dengan senyawa organik sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana.
3. Sulfonasi Alkana
Sulfonasi
merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat. Reaksi
antara alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam
alkana sulfonat. dalam reaksi terjadi pergantian satu atom H oleh gugus
–SO3H. Laju reaksi sulfonasi H3 > H2 > H1.
Contoh
4. Nitrasi
Reaksi
nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika terdapat
karbon tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat.
5. Pirolisis (Cracking)
Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa oksigen, akan dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih pendek
Reaksi Alkena
Alkena
jauh lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatan rangkap. Reaksi alkena
terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut.
Reaksi-reaksi
alkena sebagai berikut.
a)
Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan)
Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal dengan cara mengikat atom lain.
Zat-zat
yang dapat mengadisi alkena adalah:
(1) Gas hidrogen (H2)
CH2 = CH2+ H2
etana
2) Halogen (F2, Cl2, Br2, dan
I2)
CH2 = CH –
CH3 + Br2
(3)
Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)
Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan
Markovnikov, yaitu atom H dari asam halida akan terikat
pada atom C berikatan rangkap yang telah memiliki atom H lebih banyak.
b)
Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen)
Pembakaran
sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O.
C2H4 +
3 O2 --> 2 CO2 + 2 H2O
Pembakaran
tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H2O.
C2H4 +
2 O2 --> 2 CO + 2 H2O
c)
Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah
reaksi penggabungan molekul molekul sederhana (monomer) menjadi molekul besar
(polimer).
Contoh:
Polimerisasi
etena menjadi polietena
n CH2
= CH2 -> – CH2 – CH2– -> [– CH2 – CH2 –]n
Reaksi Alkuna
Adanya
ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran
1. reaksi adisi pada alkuna
o Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)
reaksi pada tahap 2 berlaku aturan
markonikov.
o Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
Reaksi ini mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada
reaksi alkena dan alkuna ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan
antimarkonikov.
o Reaksi alkuna dengan hidrogen
2. Polimerisasi alkuna
3. Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna
dilakukan dengan menggantikan satu atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai
dengan atom lain.
4. Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan
oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.
2CH=CH + 5 O2 � 4CO2 + 2H2O
bagaimana mekanisme reaksi adisi pada alkuna?
BalasHapuskak, kenapa suka kimia organik si, emang ngga pusing
BalasHapussaya tu pusing banget lo kak, apa apa suruh praktek
BalasHapussaya pengen nya, kalo udah capek gini ilmu nya bisa kepake dengan maksimal kak, dalem kehidupan nyata
BalasHapusmaksudnya harapan saya saya bisa kerja yang berhubungan dengan studi saya kak, kaya di lab gitu, doain juga ya kak
BalasHapusjangan lupa bales komenan saya ya kak
BalasHapus